Minggu, 12 September 2010

DOA ADALAH HADIAH TERBESAR

DOA ADALAH HADIAH TERBESAR

Seorang ibu kumuh dengan baju kumal, masuk ke dalam sebuah supermarket.
Dengan sangat terbata-bata dan dengan bahasa yang sopan ia memohon agar
diperbolehkan mengutang. Ia memberitahukan bahwa suaminya sedang sakit
dan sudah seminggu tidak bekerja. Ia memiliki tujuh anak yang sangat
membutuhkan makan. Pemilik supermarket, mengusir dia keluar. Sambil
terus menggambarkan situasi keluarganya, si ibu terus menceritakan
tentang keluarganya. "Tolonglah, Pak, Saya janji akan segera membayar
setelah aku punya uang." Si Pemilik Toko tetap tidak mengabulkan permohonan tersebut. " Anda tidak mempunyai kartu kredit, anda tidak mempunyai garansi," alasannya. Di dekat counter pembayaran, ada seorang pelanggan lain, yang dari awal mendengarkan percakapan tadi. Dia mendekati keduanya dan berkata: "Saya akan bayar semua yang diperlukan Ibu ini." Karena malu, si pemilik toko akhirnya mengatakan, "Tidak perlu, Pak. Saya sendiri akan memberikannya dengan gratis. Baiklah, apakah ibu membawa daftar belanja?"
"Ya, Pak. Ini," katanya sambil menunjukkan sesobek kertas kumal. "Letakkanlah daftar belanja anda di dalam timbangan, dan saya akan
memberikan gratis belanjaan anda sesuai dengan berat timbangan tersebut."

Dengan sangat ragu-ragu dan setengah putus asa, Si Ibu menundukkan
kepala sebentar, menuliskan sesuatu pada kertas kumal tersebut, lalu
dengan kepala tetap tertunduk,meletakkannya ke dalam timbangan. Mata Si
pemilik toko terbelalak melihat jarum timbangan bergerak cepat ke bawah.

Ia menatap Pelanggan yang tadi menawarkan si ibu tadi sambil berucap
kecil, "Aku tidak percaya pada yang aku lihat."

Si pelanggan baik hati itu hanya tersenyum.Lalu, si ibu kumal tadi
mengambil barang-barang yang diperlukan, dan disaksikan oleh pelanggan
baik hati tadi, si Pemilik toko menaruh belanjaan tersebut pada sisi
timbangan yang lain. Jarum timbangan tidak kunjung berimbang, sehingga si ibu terus mengambil barang-barang keperluannya dan sipemilik toko terus menumpuknya pada timbangan, hingga tidak muat lagi.

Si Pemilik toko merasa sangat jengkel dan tidak dapat berbuat apa-apa.
Karena tidak tahan, Si pemilik toko diam-diam mengambil sobekan kertas
daftar belanja si Ibu kumal tadi. Dan ia-pun terbelalak. Di atas kertas
kumal itu tertulis sebuah doa pendek: "Ya Allah Ya Tuhanku Rabbi, Hanya
Engkau tahu apa yang hamba perlukan. Hamba menyerahkan segalanya ke
dalam tanganMu." Si Pemilik Toko terdiam. Si Ibu berterimakasih kepadanya, dan meninggalkan toko dengan belanjaan
gratisnya. Si pelanggan baik hati bahkan memberikan selembar uang
kepadanya.








Si Pemilik Toko kemudian mencek dan menemukan bahwa timbangan yang
dipakai tersebut ternyata rusak. Ternyata memang hanya Tuhan yang tahu
bobot sebuah doa. KEKUATAN SEBUAH DOA Segera setelah anda membaca cerita ini, ucapkanlah sebuah doa. Hanya itu
saja. Stop pekerjaan anda sekarang juga dan ucapkan sebuah doa. Lalu,
kirimkan cerita ini kepada setiap orang atau sahabat yang Anda kenal.
Biarlah Tali silatuhrahmi ini tidak terputus, karena "DOA ADALAH HADIAH TERBESAR DAN TERINDAH YANG KITA TERIMA. Tanpa biaya, tetapi penuh daya guna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar