Minggu, 12 September 2010

CIAO

CIAO

when things go wrong as they sometimes will
when the road you’re trudging seems all uphill
when funds are low and debts are high
and you want to smile but you have to sigh
when care is pressing you down a bit
rest is a must, but don’t you quit



Kalau kita bertamu ke ruangan para eksekutif, biasanya di belakang kursi mereka terpasang softboard besar yang ditempel macam-macam. Tidak saja statistic hasil dan perencanaan perjalanan, tapi juga kata-kata mutiara dan kalimat bijak lainnya. Ada Bertrand Russell, Lao Tze, Gandhi, Kahlil Gibran, Rendra, bahkan Art Buchwald atau Iwan Fals. Menyadari hobi ini, banyak majalah yang bahkan memasang satu halaman penuh kata-kata bijak baru untuk digunting. Sebab, yah, kata-kata lama sudah menjadi begitu kuno dan tak bergengsi lagi.

Tetapi sebait syair melankolis diatas lebih mengandung ajaran yang dalam. Semua orang pasti pernah merasa frustasi, bosan dan lelah dalam menjalani bagian hidupnya. Ketika kecil dulu, begitu merasa permainan gundu itu berkembang menjadi curang dan membosankan, dengan mudah kita akan memunguti gundu kita dan pergi. Dan itulah yang membedakan seorang dewasa dari anak-anak: Seorang dewasa harus lebih mampu mengendalikan impulsnya. Seorang dewasa tidak lagi punya kemewahan untuk meninggalkan gelanggang setiap saat yang diinginkannya.

Ketika Anda merasa atasan tidak berlaku adil, bisakah Anda langsung memberesi meja dan tidak masuk lagi besok? Mungkin tidak. Karena sebentar lagi si sulung perlu biaya untuk masuk SMP. Karena Anda sudah tidak sabar dengan rencana menikahi Fatimah, pacar Anda yang begitu molek. Sebab Anda sedang menunggu janji bonus bulan depan untuk membetulkan wc yang mampet. Begitu banyak alasan lain yang sekaligus mengkonfirmasi bahwa Anda sendiri ternyata tidak independent lagi.

Frustasi, lelah, bosan, perasaan tidak aman memang merupakan hal-hal yang bisa timbul dalam setiap situasi kerja. Anda merasa waswas karena dua bulan lagi sudah harus mulai mencicil kredit. Anda frustasi karena masih saja terjadi penyimpangan terhadap rencana. Anda lelah karena ternyata harus bekerja 12 jam sehari. Tetapi, bukankah situasi terburuk pun akan selalu ada akhirnya? Pada titik akhir itulah peluang menjadi kenyataan.

Perjalanan panjang memang akan selalu melelahkan. Sama dengan marathon. Anda perlu mengatur langkah dan tempo. Maka, kalau anda sampai pada titik jenuh itu, ambillah napas, istirahatlah, pergilah ke gunung, atau ambillah cuti untuk menulis buku. Banyak orang memutuskan untuk berhenti kerja pada titik ini. Titik yang memang membuat kita semua merasa seperti mesin. Atau barang. Hanya dipergunakan bila perlu, untuk kemudian dibuang. Pada banyak pengalaman, seorang manajer atau pimpinan yang peka dapat menerka kelelahan bawahannya dan memberinya kesempatan untuk beristirahat.

Kalau pada saat ini Anda sedang mempertimbangkan untuk berhenti bekerja, cobalah mempertimbangkan hal-hal berikut:
--- Istirahatlah dan ambillah jarak dari pekerjaan sehingga anda dapat menemukan antidote terhadap kejenuhan itu.
--- Ingatlah bahwa mencari pekerjaan lain tidak selalu gampang. Ada kecendrungan bahwa orang yang sedang bekerja mempunyai peluang lebih baik dari pada penganggur mencari kerja.
--- Ketika kita sudah mulai jenuh dengan situasi kerja, pekerjaan di tempat lain akan selalu tampak lebih menyenangkan---bukankah rumput di halaman tetangga selalu kelihatan lebih hijau? Anda orang yang bisa menunggu untuk tiba di titik sasaran, bukan?
--- Jangan menyangka bahwa masalah yang Anda hadapi di tempat kerja sekarang tidak akan anda hadapi di tempat kerja yang lain. Apakah Anda orang yang bisa menghadapi hambatan? Mengharapkan perjalanan yang selalu mulus adalah wishful thinking.

Tidak ada situasi kerja yang 100% negative. Seperti juga tidak ada situasi kerja yang 100% positif. Kortinglah harapan Anda sedikit. Hanya, bila yakin bahwa sasaran Anda berbeda dengan sasaran lembaga dan Anda tidak mampu mengubahnya, maka Anda boleh bilang ciao, selamat tinggal.


..........@weng, last day……….
Wish you all the best in searching for the path of your life

Tidak ada komentar:

Posting Komentar